Adab Murid pada Gurunya dalam Pandangan Islam

Tips
  • 09 Oktober 2022
    Oleh : dr. joseph teguh santoso, m.kom

    Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk meningkatkan kualitas manusia dan bertanggung jawab atas keberlangsungan hidup manusia. Perilaku manusia harus diatur kembali sesuai dengan kodratnya sebagai manusia yangbaik. Dengan kata lain, ada kebutuhan mendesak akan pendidikan yang menekankanaspek moral.

    Tujuan  pendidikan menentukan arah yang akan dituju dan sasaran yang hendak dicapai melalui proses pendidikan. Adapun tujuan pendidikan yang  paling  pokok  menurut  Hasan  al  Banna  dalam Risalah Ta'alim adalah perwujudan anak didik yang mampu memimpin dunia dan membimbing manusia kepada ajaran Islam. Hasan al Banna menjelaskan tujuan pendidikan ini dalam beberapa tingkatan yang meliputi tingkat individu, keluarga, masyarakat, organisasi, politik, negara sampai tingkat dunia. 

    Tingkat individu menjadi sasaran utama program pendidikan. Menurut Hasan al Banna tujuan pendidikan  individu  mengarah  pada  perwujudan  nilai-nilai Islam dalam membentuk pribadi muslim yang ideal. Dengan demikian, pribadi muslim yang dikehendaki Hasan al Banna meliputi empat aspek  tujuan  pendidikan  yakni  pendidikan  jasmani, pendidikan akal, pendidikan sosial dan pendidikan akhlak.

    Dalam pembelajaran, murid harus terlebih dahulu menghormati dan menjunjung tinggi orang-orang yang dapat menjadi sumber ilmunya. Oleh karena itu, para pencari ilmu wajib memuliakan gurunya agar ilmunya bermanfaat dan membawa berkah. 

    Imam Nawawi dalam kitab Adabul Alim Wal Muta’alim (Adab Guru dan Murid), menyebutkan bahwa terdapat 8 adab murid terhadap gurunya, di antaranya adalah sebagai berikut :

    1. Murid harus menyucikan hati mereka.

    2. Selalu rendah hati tentang apa yang telah dipelajari

    3. Menghormati dan memuliakan guru

    4. mencari keridhoan guru

    5. Mendengarkan penjelasan guru

    6. Semangat belajar

    7. Bersikap sopan, sabar, dan memiliki cita-cita yang tinggi

    Segera menulis dan mencatat jika ada hal baru. Perlunya peningkatan dan pembangunan etika merupakan respon atas fenomena pendidikan di Indonesia yanggagal membangun karakter. Penilaian ini didasarkan pada jumlah siswa yang putus sekolah dan berkelakuan baik secara intelektual namuntangguh dan berkelakuan baik, terutama mengenai aspek perilaku siswa terhadap guru.

    Tentu saja, sudah sepatutnya siswa berperilaku sopan dan santun dan etikadi depan gurunya. Tentu saja, kebaikan membuat ilmu yang diajarkan gurulebih reseptif dan bermanfaat bagi kehidupan siswa.

    Apabila seorang guru ridho dan merasa dimuliakan, maka kita juga akan dimuliakan oleh banyak manusia.


    Hubungi Kami ? 171