Faktor Penghambat Kesuksesan di Era Digital

Tips
  • 23 Mei 2022
    Oleh : dr. joseph teguh santoso, m.kom

    Perubahan masa era klasik menjadi era digital mengakibatkan perubahan yang sangat signifikan. Perubahan tersebut menjalar dalam berbagai sektor, baik ekonomi dan budaya. Sektor-sektor itu memiliki dampak yang berbeda. Sebagian besar orang yang memiliki kesuksesan selalu mengikuti apa yang telah menjadi perubahan sesuai keadaan di zaman digital. 

    Era digital ini bersangkutan dengan generasi z atau milenial di mana generasi ini adalah generasi terbaru yang masuk pada kecanggihan teknologi 4.0. 

    Era digital juga memengaruhi tingkat kesuksesan dalam berbagai pemanfaatan dan kemudahan teknologi. Meski begitu belum tentu generasi ini akan lebih mudah meraih kesuksesan tersebut dengan beradaptasi dengan kecanggihan digital. Ada beberapa hal yang menghambat kesuksesan di era digital di antaranya: 

    1.Terlalu nyaman dengan fasilitas hiburan yang ada 

     Aplikasi sekarang semakin canggih terutama aplikasi yang tujuannya hanya untuk hiburan saja. Terkadang zaman digital ini terlalu diperbudak dengan kemudahan teknologi yang tidak bermanfaat. Kenyamanan tersebut hanya memenuhi nilai hiburan diri saja dan tidak memberikan manfaat lebih banyak, apalagi kenyamanan yang ada akan menghambat kesuksesan generasi modern yang semakin banyak persaingannya dalam hal kemampuan teknologi. 

    2.Tidak mau mengikuti zaman 

    Perlu kita amini bahwa kecanggihan teknologi juga dapat membawa dampak sangat positif jika dimanfaatkan dengan baik. Aplikasi-aplikasi penyedia layanan yang dapat mengasilkan uang tentu jadi lebih banyak, terutama dengan cara kreatif sebagai konten creator. Untuk saat ini pekerjaan yang sangat mudah dilakukan oleh berbagai kalangan adalah dengan cara sebagai konten creator atau youtuber di mana penghasilan tersebut dapat dengan mudah diraut hanya dengan membuat video atau konten-konten yang menarik. 

    Orang yang tidak mencoba untuk mengikuti perkembangan maka akan sulit sekali mencari kesuksesan dengan jalur digital. 

    3.Ketakutan untuk mencoba hal baru

    Selain harus meng-upgrade kemampuan dengan cara menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, hal lain yang sangat memungkinkan sebagai penghambat dalam kesuksesan di era digital adalah selalu merasa takut untuk mencoba hal baru. Mencoba hal-hal baru dari kecanggihan teknologi, mampu  mendapatkan penghasilan dan karya justru akan lebih berkembang, mengetahui skill baru bahkan dapat membuka lowongan pekerjaan bagi orang lain. Namun, sejak era digital ini semakin banyak orang yang hanya mengikuti saja apa yang sedang tren, bukan menciptakan sesuatu agar terciptanya tren baru. Sikap mengikuti atau ikut-ikutan saja disebut sebagai Fomo. Hal tersebut justru yang ditakutkan akan membahayakan diri kita yang bergantung pada tren orang lain atau tidak memiliki kreatifitas. 

    4.Tidak memahami konsep teknologi yang digunakan

    Memahami teknologi yang akan digunakan sebagai cara sukses tentu harus mempelajarinya dari keseluruhan sehingga tidak berhenti di tengah jalan. Banyak sekali youtuber atau konten-konten di seluruh media sosial yang masing-masing sudah mampu memahami alur atau cara kerja dari aplikasi tersebut, sehingga sangat mudah untuk mengaplikasikannya.

    Masing-masing teknologi seperti instagram, facenbook, TikTok atau aplikasi yang berbasis hiburan memiliki kode algoritma yang akan memudahkan konten tersebut sampai pada beranda atau akun paling teratas. Aplikasi youtube yang paling banyak digunakan untuk meraih kesuksesn dalam bidang marketing digital. 

    5.Selalu membandingkan diri dengan orang lain melalui sosial media

    Kini semakin canggih sosial media dan paling banyak mengunakannya untuk sekedar membagikan pengalaman, kehidupan, atau cerita hidup seseorang tersebut sebagai tanda kesenangannya. Semua keadaan yang kita rasakan dapat dibagikan melalui media sosial dan ajang untuk terus menampilkan yang terbaik. Namun, terkadang kita hanya fokus dengan apa yang kita lihat di beranda media sosial saja atau tidak mengetahui seperti apa keadaan sebenarnya sehingga terus membandingkan diri dengan orang lain. Ini sama saja membunuh diri dengan sengaja menelan racun dan bukannya fokus dengan tujuan dan kesempurnaan diri sendiri. 


    Hubungi Kami ? 6.768