Saat melihat orang-orang sukses di luar sana, rasanya ingin sekali bisa seperti mereka, Namun, apakah bisa? Latar belakang kehidupan seseorang berbeda-beda. Bagaimana jika ingin berbisnis tetapi masih mahasiswa bahkan SMA, tidak memiliki keluarga pebisnis, pendidikan orang tua pun kurang. Apakah bisa memulai bisnis tanpa pengalaman apa pun?
Tentu saja bisa, namun ada tiga fondasi yang harus diperkuat dalam menjalankan bisnis. Apa yang harus dipersiapkan, apa yang harus diketahui, apa yang harus dipelajari sehingga bisnis yang hendak dibangun berjalan lancar dan berjangka panjang.
1. Visi dan misi
Bisnis diibaratkan seperti sebuah pohon besar yang memiliki daun lebat dan batang yang kokoh. Sejak awal Anda harus mengetahui gambaran bisnis macam apa yang hendak dibangun. Pohon apa yang akan ditanam, bagaimana merawatnya agar memiliki batang yang besar dan kokoh, berapa cabangnya dan lain sebagainya yang mungkin sampai detik ini masih belum terpikirkan. Bayangan atau gambaran bisnis inilah yang disebut dengan visi.
Dahulu, pesawat tidak ada bahkan handphone atau buku tulis pun tidak ada. Namun karena ada orang-orang yang mencetuskannya, berimajinasi mengenai benda-benda tersebut maka tidak mengherankan jika apa yang dahulu tidak ada, sekarang ada. Begitu pula dengan bisnis Anda, harus memiliki gambaran atau visi yang jelas sehingga bisnis dapat berjalan sistematis dan terarah.
Kekuatan akar sangat menentukan, menjadi fondasi pohon yang besar. Sama halnya dengan bisnis, tanpa akar atau fondasi yang kuat sudah pasti cepat atau lambat bisnis Anda akan tumbang. Dapat diambil kesimpulan bahwa visi bertujuan membuat sesuatu yang sebelumnya tidak ada menjadi ada.
Bagaimana dengan misi? Misi berisi tujuan apa yang ingin Anda capai dalam bisnis. Misalnya amazon.com yang memiliki misi ingin menyediakan apa saja yang dibutuhkan oleh konsumen dari produk kecil hingga besar di seluruh dunia (toko serba ada berbasis online). Ada juga usaha lain yang memiliki misi ingin mencerdaskan bangsa, yaitu dengan membuka bimbingan belajar ataupun tempat kursus. Contoh lainnya Walt Disney yang memiliki misi ingin membuat seseorang lupa bahwa dirinya sudah dewasa.
2. Keuangan
Dalam menjalankan bisnis, Anda harus menentukan target, berapa omzet yang ingin didapat dan sebanyak apa produk atau jasa yang harus dijual. Misalnya membuka toko online yang menjual fashion, dimulai dengan lima item dengan berbagai ukuran. Di website yang Anda miliki, bisa menjual jauh lebih mahal dari harga beli. Di sinilah Anda harus mulai cerdas dalam menentukan peluang. Bayangkan, jika hanya dengan bermodalkan lima item baju saja sudah bisa banyak terjual, jika dilakukan dengan rutin dan konsisten bukannya tidak mungkin bisnis yang Anda mulai berpotensi menjadi lebih besar dan memiliki pendapatan yang tentu tidak sedikit, belum lagi jika Anda mulai merambah menjual makanan, jasa atau kebutuhan lainnya. Untuk itu, Anda harus mampu memprediksi berapa omzet yang ingin dicapai dalam penjualan sehingga dapat menentukan strategi yang tepat dalam berbisnis.
3. Kualitas produk, toko dan pelayanan
Jangan pernah menjual produk yang tidak jelas asal-usul dan kualitasnya. Mengapa? Selama menjalankan bisnis online tentunya menggunakan akun Anda. Kredibilitas toko Anda sangat dipertaruhkan di mata masyarakat, Anda akan dianggap sebagai penjual yang tidak jelas dan hanya mengejar keuntungan semata. Jika terus-menerus mengecewakan konsumen, bisa dipastikan produk Anda tidak akan laku lagi dan bisnis Anda pun tidak mungkin akan berlangsung lama.
Pastikan untuk meneliti produk yang akan dikemas sebelum pengiriman, apakah produk rusak atau cacat. Mengejar keuntungan boleh-boleh saja, namun reputasi tetap harus diutamakan. Perlu diketahui bahwa bisnis yang berjalan dengan baik selalu mementingkan hal-hal kecil untuk menjaga kepuasan konsumen. Barang rusak atau cacat tersebut bisa tetap dijual namun harus diberi keterangan khusus pada katalog, bisa juga dengan diskon tertentu dan promo semenarik mungkin.