Guru Enterpreneur Masa Depan

Tips
  • 04 Agustus 2021
    Oleh : dr. joseph teguh santoso, m.kom

    Seringkali guru hanya berfokus pada kewajibannya sebagai pengajar di kelas, padahal menjadi Kreatif dan mampu meng-upgrade diri menjadi lebih baik di dalam ataupun di luar proses pembelajaran bisa jadi sebuah kesempatan membekali diri sendiri, misalnya untuk membangun bisnis (enterpreneurship), apalagi bagi guru-guru muda yang belum diangkat menjadi PNS atau biasa disebut guru honorer.

    Akibat dari tekanan ekonomi yang semakin tidak menentu membuat sebagian besar guru honorer mencari peluang baru untuk membangun sebuah bisnis. Memang, tidak bisa dimungkiri jika saat ini gaji atau upah guru honorer di indonesia masih terbilang rendah bahkan tidak jarang gaji guru terlambat dibayarkan hingga membuat stress. Terlebih lagi Di masa pandemi COVID-19 yang semakin merajalela akhir-akhir ini membuat sebagian besar gaji guru swasta harus tersendat, bahkan tidak sedikit yang jumlah gajinya berkurang. Hal itu disebabkan oleh tidak semua wali murid membayar uang bulanan, karena situasi ekonomi memang sulit sedang menimpa hampir semua kalangan masyarakat.

    Oleh sebab itu diperlukan cara alternatif dan kreatif untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan para guru yang tidak menjadikan sekolah sebagai penghasilan utama. Salah satunya dengan menjadi seorang enterpreneur atau yang lebih sering disebut dengan istilah teacherpreneur.

    Guru dituntut selalu kreatif dan mengembangkan profesionalisme, padahal tugas guru tidak hanya untuk mentransfer ilmu pengetahuan, sikap mental dan keterampilan peserta didik semata, akan tetapi juga memiliki kompetensi secara umum dan luas baik dalam pengembangan diri secara internal ataupun eksternal, termasuk jiwa kewirausahaan atau yang lebih sering disebut entrepreneurship, tidak lain demi memenuhi tuntutan arus globalisasi yang terus berkembang.

    Selain menjadi guru yang andal, mereka juga berusaha memiliki bisnis kecil-kecilan yang disesuaikan dengan hobi dan potensi masing – masing.

    Persaingan dalam bidang pendidikan saat ini memang sulit dihindari. Hal tersebut disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang terus berubah seiring dengan perkembangan zaman. Itulah mengapa guru harus memiliki perbedaan dari guru yang lain. Pembeda ini disebut nilai pembeda karena memiliki keahlian lain. Selain mentransfer ilmu pengetahuan, guru pun harus memiliki ilmu komunikasi, kolaborasi, dan marketing yang baik.

    Terdapat empat faktor agar bisa menjadi guru sukses.

    Pertama, guru harus memiliki visi yang jelas, memiliki sugesti dan pola pikir positif. Yang lebih utama yaitu berani memvisualisasikan sukses tersebut menjadi kenyataan, serta lebih mementingkan proses ketimbang hasil.

    Kedua, semangat. Jumlah guru memang banyak, tetapi guru yang memiliki nilai tambah dan berbeda dari yang lain masih sangat sedikit. Maka semangat untuk belajar harus diutamakan.

    Ketiga, kebiasaan. Proses belajar perlu dilakukan berulang-ulang sehingga mampu menghasilkan pola pikir yang berbeda. Hal yang positif harus dilakukan secara terus-menerus sehingga mampu menghasilkan nilai positif juga.

    Keempat, syukur. Ketika visi, semangat, dan kebiasaan sudah dilaksanakan serta memberikan nilai positif dan nilai pembeda, maka guru harus menonjolkan karakter Syukur. Inilah yang membedakan antara guru satu dengan yang lain, yaitu ketika rasa syukur terus dipanjatkan setelah semua keinginan bisa tercapai.


    Hubungi Kami ? 428