Guru Idaman Siswa

Tips
  • 03 Juli 2022
    Oleh : dr. joseph teguh santoso, m.kom

    Menjadi guru ideal nyatanya masih jadi dambaan bagi para siswa. Guru bukan hanya ujung tombak kecerdasan dan karakter siswa. Namun jadi andalan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, sesuai dengan tujuan pendidikan, menuurt UU No. 20/2003, adalah 1) mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual, 2) mengembangkan kesehatan dan akhlak mulia dari peserta didik, dan 3) membentuk peserta didik yang terampil, kreatif, dan mandiri. 

    Oleh sebab itu, guru harus mampu berhadapan dengan segala masalah dan realitas Pendidikan, tetap mampu mengoptimalkan proses pembelajaran di kelas, yang tidak hanya terbatas pada kemampuan kognitif siswa tetapi afektif dan psikomotor. 

    Guru ideal adalah guru yang mampu memilih model pembelajaran inovatif untuk menjadikan para siswa bersemangat mengikuti pelajaran. Melalui penerapan model pembelajaran yang inovatif ataupun penggunaan alat-alat peraga yang bervariasi, suasana belajar akan lebih bersifat student-centered.29 Okt 2019

    Selain kompetensi pedagogik, guru juga dituntut harus memiliki kompetensi kepribadian, sosial, dan profesional dalam menjalankan tugas pengajaran. Secara kualitas, kualifikasi guru yang setara sarjana harus dipenuhi. Agar memiliki kualifikasi akademik yag sesuai dengan bidang studi yang diajarkannya. Suka tidak suka, guru aktif dan terlibat dalam program peningkatan kompetensi pembelajaran (PKP). Untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam pengembangan profesi guru. Karena sejatinya, guru adalah subjek yang mampu memecahkan masalah pembelajaran di kelas, bukan menjadi bagian dari masalah. Maka guru yang ideal, harusnya lebih kreatif dan inovatif dalam mengajar.

    Bagaimana cara menjadi guru idaman bagi siswa?

    Pertama, guru dituntut untuk bisa menjadi panutan atau role model bagi para peserta didik dalam hal kedisiplinan, mengajar, dan tata cara berbicara. Guru adalah cermin bagi peserta didik untuk menerapkan nilai-nilai karakter yang baik. Untuk mewujudkan itu memang tidak mudah, perlu banyak pengorbanan, baik dari segi materi, waktu, tenaga, dan pikiran. Guru juga perlu memiliki kepercayaan diri dan kemampuan menguasai materi ajar (kompeten terhadap materi). Bila guru terlihat tidak menguasai materi ajar, peserta didik tidak akan tertarik untuk mempelajari materi tersebut. Tentunya hal itu ditunjang dengan persiapan administrasi yang matang sebelum proses belajar-mengajar.

    Kedua, guru perlu menjaga penampilan agar menarik dan rapi sehingga peserta didik betah mengikuti pengajaran. Guru juga perlu murah senyum agar peserta didik dapat lebih nyaman menyimak materi yang disampaikan.

    Ketiga, guru yang disukai peserta didik, kebanyakan, adalah guru yang humoris. Guru yang mampu menyampaikan candaan yang tidak menyinggung siapa pun, dan disampaikan pada tempat dan saat yang tepat. Humor akan membawa proses pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak kaku.

    Keempat, guru yang inovatif, yaitu mampu menggunakan model pembelajaran yang tidak membosankan dan bisa menciptakan hal-hal yang baru dalam proses belajar-mengajar. Guru dituntut untuk mampu meningkatkan mutu pembelajaran melalui inovasi pembelajaran, seperti alat peraga, model pembelajaran inovatif, dan metode atau strategi mengajar yang efektif. Misal, memanfaatkan LCD atau belajar di luar kelas (menggunakan metode variatif) sehingga para peserta didik lebih senang dan bersemangat dalam belajar. Melalui penerapan model pembelajaran yang inovatif ataupun penggunaan alat-alat peraga yang bervariasi, suasana belajar akan lebih bersifat student-centered.

    Kelima, memiliki semangat mengajar. Suatu pekerjaan akan terasa indah dan bermakna apabila dikerjakan dengan penuh semangat. Sosok guru ideal tentunya memiliki semangat dalam mengajar; tidak ada kata menyerah dalam melakukan sesuatu. Semangat adalah energi positif yang akan terus mendorong guru tersebut menjadikan para peserta didiknya berhasil.

    Semangat yang guru miliki membuat mereka melakukan segala pekerjaan dengan senang hati meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi. Guru yang tidak memiliki semangat mengajar akan merasa pekerjaannya melelahkan dan membosankan.

    Keenam, guru harus mampu memotivasi para peserta didik dengan kata-kata bijak. Selain itu, juga dari pengalaman tokoh-tokoh yang tadinya tidak berdaya lalu berhasil mencapai kesuksesan. Cerita-cerita seperti itu mampu membuat peserta didik lebih tertarik dengan materi pembelajaran.

    Ketujuh, guru yang terbuka, maksudnya guru tidak hanya menguasai satu bidang saja namun harus mempunyai pengetahuan yang luas terhadap keadaan terkini, mampu menjawab semua tantangan zaman dengan beradaptasi terhadap perkembangan teknologi yang semakin maju (adaptif dengan zaman), persiapan yang matang adalah modal utama bagi seorang guru.


    Hubungi Kami ? 3.030