Pengusaha Pemula Juga Perlu Tim Kerja

Tips
  • 12 Oktober 2021
    Oleh : dr. joseph teguh santoso, m.kom

    Di tengah keadaan ekonomi yang semakin sulit, tidak mengherankan jika berbagai kalangan masyarakat mengambil pekerjaan tambahan sebagai pengusaha bahkan sampai rela beralih profesi karena bisa mendapat keuntungan yang lebih besar. Hal itu menunjukkan bahwa menjadi seorang pengusaha sangatlah menjanjikan.

    Kenyataannya, membangun bisnis tidak mudah dan penuh dengan tantangan. Butuh banyak ilmu dan pengalaman supaya tidak terjebak dalam kerugian atau kebangkrutan.

    Pasti ada masa di mana bisnis yang dibangun tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Dagangan ramai dan sepi, tidak pasti. Konsumen itu-itu saja bahkan omzet bisnis tidak jelas. Sebenarnya apa yang salah? Padahal segala cara sudah dilakukan untuk mengembangkan bisnis namun profit tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan.

    Membangun bisnis diperlukan strategi tertentu untuk menuju pencapaian yang diinginkan, khususnya untuk mencegah atau setidaknya untuk meminimalisir kerugian. Lebih baik melakukan kesalahan tetapi diperbaiki daripada tidak pernah mencoba sama sekali.

    Lalu, apa yang harus dilakukan untuk mengembangkan bisnis?

    Membuka dan menutup toko sendiri, melayani konsumen sendiri, packing barang sendiri, semua dilakukan sendiri. Hampir semua pengusaha pemula terlalu mandiri dengan bermacam-macam alasan seperti takut risiko tinggi, tidak ada orang yang bisa dipercaya, tidak mau mengeluarkan modal terlalu besar, berhemat dan ingin fokus mengembangkan bisnis.

    Tahukah Anda, justru dengan memiliki tim kerja akan membuat bisnis jadi semakin berkembang dan meningkatkan profit.

    Memang, mempekerjakan karyawan membutuhkan dana. Namun untuk membuat bisnis lebih berkembang, Anda tidak bisa bekerja sendiri dan harus membutuhkan tim kerja. Setidaknya ada orang yang membantu seperti mengelola media sosial, mengurus pelayanan ataupun kirim barang.

    Sebagai pemilik sekaligus pemimpin bisnis, Anda dituntut menguasai semua hal. Misalnya seseorang yang membuka restoran juga wajib bisa memasak dan tidak semata-mata hanya bergantung pada koki, sehingga saat koki tidak masuk kerja Anda bisa menggantikan posisinya sementara waktu. Contoh lainya usaha bengkel mobil. Anda juga harus mengerti bagaimana cara memperbaiki mobil, alat-alat yang dibutuhkan serta harga sparepart di pasaran sehingga tidak dibodohi baik oleh karyawan ataupun pelanggan.

    Salah satu produk yang berkualitas atau layanan yang prima selalu ada tim yang solid di belakangnya. Orang-orang pemasaran yang bisa dengan baik memperkenalkan produk ke masyarakat, para developer yang menulis kode berkualitas sehingga efektif dalam penggunaannya, begitu pula dengan orang-orang finansial yang mengelola keuangan dengan baik dan lain sebagainya.

    Adanya tim kerja juga dapat meningkatkan produktivitas. Setiap orang di dalam tim akan merasa diperhatikan, merasa harus memberikan yang terbaik untuk tim. Tentu tidak mudah untuk membuat hal itu karena perlu proses yang berkelanjutan. Kedepannya kualitas dan produktivitas yang dihasilkan oleh tim akan sangat berkaitan erat dengan profit atau penghasilan dari bisnis. Dengan kata lain, tim kerja membuat keuntungan juga semakin besar.

    Untuk itu, mulailah percaya dengan orang lain, mendelegasikan sesuatu yang bisa dikerjakan oleh orang lain. Itulah sebabnya mengapa CEO merupakan akronim dari Chief Executive Officer dan bukan Chief ‘Everything’ Officer. Meski begitu, Anda juga harus selektif dalam menemukan karyawan. Memiliki tim kerja bukan berarti bisnis berjalan dan Anda bisa jalan-jalan. Meninggalkan bisnis sepenuhnya pada karyawan begitu saja adalah suatu kesalahan besar jika Anda belum menemukan tim kerja yang tepat.

    Hal terpenting dalam memilih team kerja adalah mereka harus memiliki tujuan yang sama, komitmen yang sama, semangat yang tinggi, tekad yang kuat, ketahanan, keuletan, saling percaya, dan tidak mudah menyerah sehingga dapat saling bekerjasama untuk mengembangkan bisnis.


    Hubungi Kami ? 285