Semangat Enterpreneurship Bagi Guru Muda

Tips
  • 03 Agustus 2021
    Oleh : dr. joseph teguh santoso, m.kom

    Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah pencari kerja tidaklah sebanding dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. Belum lagi jika ditambah dengan banyaknya mahasiswa yang lulus (fresh graduate) yang semakin bertambah setiap tahunnya, membuat pekerjaan pun jadi lebih sulit didapat. Termasuk lowongan kerja bagi pengajar atau guru.

    Tidak sedikit lulusan dari fakultas pendidikan yang justru berprofesi tidak sesuai dengan bidangnya.

    Kenapa?

    Selain sulitnya mencari kerja, gaji guru di awal karir memang dianggap tidak menjanjikan, bahkan kemampuan para guru muda pun seringkali diremehkan oleh masyarakat. Alasannya bermacam-macam. Belum memiliki pengalaman, ada juga orang tua yang marah karena tidak mau anak-anaknya menjadi kelinci percobaan dari sang guru muda. Sayangnya tantangan dan kendala yang dihadapi tidak berhenti sampai di situ saja. Di sekolah-sekolah swasta tertentu guru muda sama sekali tidak dihormati, peserta didik justru cenderung tidak ingin memedulikan materi yang diajarkan, menertawakan dan lain sebagainya.

    Oleh sebab itu sangat penting bagi guru muda untuk meng-upgrade diri menjadi lebih baik di dalam maupun di luar proses pembelajaran sehingga bisa jadi sebuah kesempatan membekali diri sendiri. Misalnya untuk membangun bisnis (enterpreneurship), apalagi bagi guru-guru muda yang belum diangkat menjadi PNS atau biasa disebut guru honorer.

    Selain berbagai permasalahan internal yang bermunculan di sekolah, akibat dari tekanan ekonomi yang semakin tidak menentu juga membuat sebagian besar guru honorer mencari peluang baru untuk membangun sebuah bisnis. Memang, tidak bisa dimungkiri jika saat ini gaji atau upah guru honorer di indonesia masih terbilang rendah bahkan tidak jarang gaji guru terlambat dibayarkan hingga membuat stress. Terlebih lagi Di masa pandemi COVID-19 yang semakin merajalela akhir-akhir ini membuat sebagian besar gaji guru swasta harus tersendat, bahkan tidak sedikit yang jumlah gajinya berkurang. Hal itu disebabkan oleh tidak semua wali murid membayar uang bulanan, karena situasi ekonomi memang sulit sedang menimpa hampir semua kalangan masyarakat.

    Jumlah guru memang banyak, tetapi guru yang memiliki nilai tambah dan berbeda dari yang lain masih sangat sedikit. Maka semangat untuk mempelajari hal-hal baru harus diutamakan. Kuncinya hanyalah semangat yang tinggi, niat yang kuat dan tidak lupa terus berinovasi.

    Diperlukan cara alternatif dan kreatif untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan para guru yang tidak menjadikan sekolah sebagai penghasilan utama. Salah satunya dengan menjadi seorang enterpreneur atau yang lebih sering disebut dengan istilah teacherpreneur.

    Untuk mewujudkan mimpi menjadi teacherpreneur, guru tidak harus mendirikan perusahaan besar atau mengerjakan sesuatu yang jauh dari bidangnya. Bisa dimulai dari hal-hal kecil yang ada di sekitar atau hobi yang sesuai dengan potensi yang dimiliki. Misalnya untuk guru yang memiliki kemampuan menulis bisa menawarkan jasa kepenulisan, membuat buku dan lain sebagainya. Dengan begitu guru bisa memulai usaha sekaligus juga bisa membagikan ilmu melalui tulisan.


    Hubungi Kami ? 171